Daun Kelor
Mengenal Daun Kelor dan Berbagai Kandungan Didalamnya
Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman dari suku Moringaceae. Daunnya berbentuk oval dengan ukuran kecil yang tersusun rapi dalam satu tangkai. Pohon kelor dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 7-11 meter, berhiaskan bunga cantik berwarna putih kekuning-kuningan yang mengeluarkan aroma semerbak.
Konon, tanaman kelor berasal dari India sub-Himalaya dan telah lama menjadi salah satu unsur penting dalam pengobatan Ayurveda, sebagai obat untuk lebih dari 300 penyakit.
Menilik lebih jauh ke dalam kandungannya, berdasarkan dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, didapatkan fakta yang cukup mencengangkan. Bagaimana tidak, di dalam daun kelor ternyata terkandung potasium yang jumlahnya 3 kali lebih besar dari pisang, vitamin A yang 4 kali lebih melimpah dibandingkan wortel, vitamin C yang 7 kali lebih besar dari jeruk dan kadar kalsium yang 4 kali lebih banyak dari susu.
Itu pun belum di tambah lagi dengan berbagai jenis asam amino essensial, vitamin lain dan berbagai senyawa antioksidan yang manfaatnya tentu sudah diakui oleh para ilmuwan. Melihat fakta ini, pantaslah daun kelor mendapat julukan ‘Miracle Tree’ . Selain daun, biji kelor ternyata juga kaya manfaat
Daun kelor mengandung zat-zat yang bermanfaat, diantaranya:
- Vitamin C 7x lipat daripada jeruk.
- Vitamin A 4x lipat lebih banyak daripada wortel.
- Potasium 3x lipat daripada pisang.
- 2x lipat protein daripada susu.
- Kalsium 4x lipat daripada susu.
- Menjaga berat badan
- Menyehatkan kulit
- Menguatkan dan Melembabkan Rambut
- Menghilangkan flek penuaan
- Menghilangkan flek wajah
Manfaat daun kelor bagi kesehatan
- Mengobati rematik
- Mengobati alergi
- Mengobati cacingan
- Menurunkan kolesterol dan tekanan darah
- Meningkatkan kesehatan pencernaan
Adakah Efek Samping Daun Kelor?
Daun kelor aman dikonsumsi selama digunakan dengan tepat. Namun, penting untuk tidak mengonsumsi akar juga batangnya, karena dicurigai mengandung zat beracun yang dapat membahayakan tubuh.
Meski di beberapa negara daun kelor kerap dipergunakan untuk meningkatkan produksi ASI, namun belum cukup bukti yang menyatakan keamanannya terhadap bayi. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari daun kelor ketika sedang dalam kondisi hamil atau menyusui.
Begitu banyak manfaat daun kelor yang ditawarkan bagi kesehatan. Sayangnya, di Indonesia sendiri pemanfaatannya sebagai tanaman herbal masih sangat minim.
Berbanding terbalik dengan negara Barat yang sangat amat antusias terhadap tanaman ini. Ditambah lagi dengan dukungan dari berbagai penelitian ilmiah yang telah dilakukan disana, semakin menguatkan kemampuan daun kelor sebagai obat herbal dari banyak penyakit.
Dibutuhkan sosialisasi yang lebih masif untuk dapat mengenalkan berbagai tanaman herbal di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, semoga kesadaran masyarakat Indonesia akan pemanfaatan tanaman herbal yang kehadirannya begitu melimpah dapat meningkat.
Sumber:
https://bermanfaat.info › Tumbuhan
https://storage.googleapis.com
https://www.google.co.id
https://mediskus.com
https://mediskus.com
Komentar
Posting Komentar